Apa itu DNS, Pengertian, Fungsi, dan Jenis dari DNS



DNS atau biasa disebut Domain Name Server adalah suatu sistem untuk menyimpan informasi host atau domain di dalam sebuah jaringan. Atau bisa pula dibilang jika DNS adalah suatu sistem jaringan yang mampu menerjemahkan domain (nama situs) menjadi alamat internet.

Nah yang dimaksud alamat internet disini adalah angka-angka alamat IP. Misalnya jika facebook.com memiliki alamat IP 69.63.181.11 maka jika kamu mengetik 69.63.181.11 di browser kamu maka dengan otomatis browser kamu akan menampilkan facebook.com pada alamat address nya.

Sejarah DNS

Dahulu, semua komputer yang terhubung melalui jaringan masih menggunakan HOST.TXT untuk memetakan seluruh domain. Namun sistem ini memiliki kekurangan diantaranya jika suatu saat alamat IP berubah, maka file tersebut harus ikut diubah. Nah, dari sana kemudian muncul suatu sistem baru yang bernama DNS, jika ada yang mengganti host di suatu tempat maka yang lain akan mengikuti perubahan tersebut secara dinamis.

Cara Kerja DNS

Untuk memahami cara kerja DNS, mari kita buat contoh sederhana seperti sistem yang ada di perhotelan. Misalnya kamu ingin mengunjungi beberapa teman yang ada di beberapa hotel. Lalu apa yang akan kamu lakukan? pastinya kamu akan menemui resepsionis dan memintanya menyebutkan nomor kamar dimana teman kamu menginap. Nah, untuk itu kamu perlu memberitahu nama teman kamu itu pada resepsionis. Dari sana resepsionis akan melihat di dalam database tamu dan memberitahu tentang nomor kamar teman kamu itu. Dia juga akan melakukan check apakah temanmu ada di kamar atau tidak.

Dari sini mari kita sedikit hubungkan dengan cara kerja DNS. Anggap saja kamu berperan sebagai client, resepsionis sebagai server DNS, nama teman kamu sebagai domain, dan nomor kamar teman kamu sebagai alamat IP.

Nah, dari sini Resepsionis akan mencari di dalam database dari semua tamu, yang disebut Domain Name Space. Jika temanmu masih di dalam kamar maka resepsionis akan mengatakan ada di nomor berapa teman kamu itu, begitu juga dengan sebaliknya. Sama seperti sistem DNS, jika kamu mengetik nama situs di browser kamu, browser akan otomatis mengirim permintaan ke server DNS, jika nama situs yan akan kamu buka terdaftar di dalam database, maka ia akan menjawab permintaanmu dengan mengirim alamat IP dari situs yang akan kamu buka, seperti 117.234.214.13

Memahami Nama Domain dan IP Address

Dalam hal ini kita akan ambil contoh domain www.google.com. Pertama, DNS akan memeriksa com yang merupakan singkatan dari domain commercial sekaligus sebagai top level domain. Setelah itu google adalah sub-domain dari com, dan www adalah sub-domain dari google. Sementara Dot( . ) digunakan untuk memisahkan domain dengan sub-domain.

Dari sini mungkin kamu sudah sedikit paham tentang DNS, nah sekarang jika seseorang ingin mengetahui hubungan  domain dari suatu alamat IP, maka ia akan meminta server DNS dengan alamat IP dari website. Sebut saja alamat IP yang dikirim adalah 31.13.79.246, DNS pertama akan memeriksa 31 kemudian 13 kemudian 79 dan akhirnya 246. Hal ini berarti 31 memiliki poin utama atau bisa disebut domain utama sementara alamat 13, 79, 246 adalah sebagai sub-domain. Jumlah 246 mengacu pada mesin server hosting website www.fb.com

Jenis jenis DNS dan Fungsinya

A record: digunakan untuk memetakan hostname ke IP address 32-bit (IPv4).

AAAA record: untuk memetakan hostname ke IP address 128-bit (IPv6).


MX Record: digunakan untuk memetakan domain ke mail exchange server

CNAME Record: kalo yang ini membuat nama alias dari sebuah domain.

NS Record: digunakan untuk memetakan domain kedalam satu daftar dari DNS Server.

Resolving DNS

Hal ini mengacu pada proses penerjemahan nama domain ke alamat IP masing-masing. DNS resolver adalah PC Client, sama seperti kamu di hotel itu misalnya, yang akan mengirimkan query ke server DNS atau resepsionis. Ada dua metode yang sering digunakan dalam hal ini, yaitu :

Recursive: Sekarang mari kita lanjutin dengan contoh Hotel diatas tadi ya, anggap hotel ini memiliki lebih dari satu cabang di kota, dan resepsionis tidak dapat menemukan nomor kamar teman kamu. 

Lalu ia akan memeriksa apakah teman kamu telah tinggal di cabang lain dengan menghubungi resepsionis hadir di sana. Jadi, jika server DNS tidak dapat menemukan IP dari nama domain yang dikirim dalam permintaan maka ia akan meminta server lain yang terhubung untuk menyelesaikan alamat IP untuk domain yang diminta. Artinya ia akan mengumpulkan informasi dari server lain lalu membalas dengan alamat IP yang kamu minta.

Iterative: Misalkan jika kamu juga ingin tahu tentang di lantai mana letak kamar teman kamu itu, maka untuk melakukannya, kamu tentunya akan bertanya lagi pada resepsionis. Sama seperti, jika DNS resolver ingin informasi lebih lanjut tentang domain, maka ia akan mengirim permintaan baru untuk server DNS yang sama.

DNS Cache

Server DNS sementara waktu ini akan menyimpan query permintaan kamu dalam bentuk Cache, sehingga dapat mengurangi waktu respon jika ada penyelesaian DNS lain yang meminta permintaan yang sama. Waktu yang berisi informasi Cache yang valid disebut TTL (Time To Live), diatur oleh administrator untuk setiap record query disimpan dalam cache.

DNS Vulnerabilities

Cache Poisoning: atau bisa juga disebut DNS Spoofing, adalah teknik yang digunakan oleh cracker, di mana mereka akan mengubah data cache di server DNS lalu merender alamat IP yang salah kepada DNS resolver, kemudian bisa jadi untuk mengalihkan pengguna ke perangkat attacker.

Phishing: adalah suatu metode untuk menipu para pengguna untuk mencuri id / password melalui form login pada suatu situs palsu yang menyerupai situs aslinya.


Custom DNS

DNS sejak pertama kali di buat adalah suatu terobosan yang sangat penting bagi kelangsungan setiap website. Bahkan kini ia mampu menghandle jutaan situs website di seluruh dunia. Tanpa DNS, pasti setiap orang akan kesulitan bahkan hanya untuk berselancar di dunia maya. Sekarang aku tanya, apa kamu masih ingat berapa IP Address dari facebook.com tanpa melihat halaman diatas? pasti susah kan? aku pun juga tidak ingat sebenarnya karena sudah ada DNS yang akan membantu kita mengingatnya.

server DNS populer:

Google’s Public DNS: Raksasa internet yang satu ini juga memiliki layanan DNS gratis yang mampu menanggapi jutaan permintaan dalam satu waktu. Untuk mengkonfigurasinya, kamu bisa melakukan setting DNS :

8.8.8.8 atau 8.8.4.4

OpenDNS:adalah sebuah perusahaan swasta yang menyediakan server DNS gratis yang aman dan terpercaya. Untuk mengkonfigurasinya, kamu bisa melakukan setting DNS :

208.67.222.222 atau 208.67.220.220

Masih bingung mau baca dari mana? Biarkan CT merekomendasikan artikel teknologi terbaru untukmu!

2 Responses to "Apa itu DNS, Pengertian, Fungsi, dan Jenis dari DNS"

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. kebayang kalo ga ada dns ya ... pasti bakalan ribet .
    contoh kalo mao buka facebook , masa iya orang harus nulis alamat IP nya
    " 157.240.7.35 "

    Kunjung balik ke blog ane ya gan ..
    Bilkonet

    Salam
    Fajar Kurniawan

    BalasHapus